Desa Buluspesantren, yang berlokasi di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah yang merepresentasikan kekuatan agraris di pesisir selatan. Desa ini tidak hanya berfungsi sebagai salah satu pusat pemerintahan dan layanan di kecamatannya, tetapi juga sebagai episentrum kegiatan ekonomi berbasis pertanian dan peternakan yang menjadi tulang punggung bagi ribuan warganya. Dengan posisi geografisnya yang strategis di dataran rendah pesisir, Desa Buluspesantren terus berkembang, memadukan tradisi agraris dengan tuntutan zaman.

Sejarah dan Identitas Lokal

Nama "Buluspesantren" sendiri sarat akan cerita dan identitas lokal yang kuat. Meskipun tidak ada catatan sejarah tunggal yang pasti, nama ini secara etimologis menunjuk pada dua kata: "Bulus" dan "Pesantren". "Bulus" merujuk pada sejenis kura-kura berpunggung lunak yang kemungkinan dahulu banyak ditemukan di sungai-sungai atau rawa di wilayah ini. Sementara "Pesantren" mengindikasikan adanya pusat pendidikan atau pengaruh keagamaan Islam yang kuat sejak masa lampau.

Gabungan kedua kata ini melahirkan sebuah hipotesis bahwa wilayah ini dahulu dikenal sebagai area perairan yang dihuni banyak bulus dan pada saat yang bersamaan menjadi tempat berdirinya atau pusat pengaruh sebuah pesantren. Identitas keagamaan ini terus melekat pada kehidupan sosial masyarakatnya hingga kini, yang tercermin dari budaya dan norma-norma yang berlaku. Kehidupan masyarakat yang religius berjalan selaras dengan etos kerja mereka sebagai petani dan peternak.

Kondisi Geografis dan Demografi

Desa Buluspesantren terletak di wilayah dataran rendah Kabupaten Kebumen bagian selatan. Desa ini menjadi bagian integral dari Kecamatan Buluspesantren yang memiliki total luas wilayah sekitar 70,48 km². Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Klirong di sebelah barat, Kecamatan Ambal di timur, Kecamatan Kebumen di utara dan Samudra Hindia di sebelah selatan, memberikan konteks pesisir yang kuat pada seluruh wilayahnya.

Untuk Desa Buluspesantren sendiri, berdasarkan data yang dihimpun dari pemerintah desa dan BPS Kabupaten Kebumen, luas wilayahnya mencapai sekitar 2,55 km². Per Juni 2025, jumlah penduduk Desa Buluspesantren tercatat sebanyak 4.872 jiwa. Dengan luas tersebut, kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.910 jiwa per km², menunjukkan tingkat pemukiman yang cukup padat dan terkonsentrasi di area-area tertentu.

Secara geografis, batas-batas wilayah Desa Buluspesantren ialah sebagai berikut:

• Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Ampih.

• Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Indrosari.

• Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Banjurpasar.

• Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Waluyo.

Topografi desa yang didominasi oleh dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 9 meter di atas permukaan laut menjadikannya lahan yang sangat subur dan ideal untuk pertanian sawah. Jaringan irigasi yang bersumber dari sungai-sungai besar di sekitarnya, seperti Sungai Luk Ulo, turut menopang keberhasilan sektor pertanian di desa ini.

Potensi Ekonomi Utama: Dari Entok hingga Pertanian

Sektor ekonomi Desa Buluspesantren digerakkan oleh dua pilar utama: pertanian dan peternakan. Keduanya saling menopang dan menjadi sumber pendapatan mayoritas penduduk.

Kekuatan utama di bidang pertanian yaitu budidaya padi. Hamparan sawah irigasi yang luas menjadi pemandangan umum di seluruh penjuru desa. Para petani umumnya menanam padi dua hingga tiga kali dalam setahun, didukung oleh ketersediaan air dari sistem irigasi teknis. Selain padi, komoditas palawija seperti jagung, kedelai, dan kacang-kacangan juga banyak ditanam sebagai rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah dan diversifikasi pendapatan.

Di samping pertanian tanaman pangan, peternakan memegang peranan krusial, dan salah satu yang paling menonjol di kawasan Buluspesantren secara umum yakni peternakan entok (Itik serati/Cairina moschata). Meskipun tersebar di berbagai desa, Desa Buluspesantren menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi yang terkait dengan unggas ini. Banyak rumah tangga yang beternak entok, baik dalam skala kecil sebagai usaha sampingan maupun skala yang lebih besar sebagai sumber pendapatan utama. Entok dari wilayah ini dikenal memiliki kualitas baik dan dipasarkan tidak hanya untuk kebutuhan lokal Kebumen tetapi juga ke kota-kota besar di sekitarnya untuk memenuhi permintaan daging dan telurnya. Keunggulan beternak entok di wilayah ini didukung oleh melimpahnya pakan dari hasil pertanian seperti dedak padi.

Sektor perikanan, meskipun desa ini tidak berbatasan langsung dengan laut, tetap mendapat pengaruh dari denyut nadi ekonomi pesisir. Banyak warga yang terlibat dalam perdagangan hasil laut yang didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di desa-desa tetangga seperti Setrojenar atau Ayamputih.

Pesona Wisata Bahari dan Alam di Sekitar Desa

Meskipun Desa Buluspesantren sendiri tidak memiliki garis pantai, lokasinya yang hanya beberapa kilometer dari pesisir Samudra Hindia menempatkannya dalam lingkar kawasan strategis pariwisata bahari Kebumen. Warga dan pengunjung dapat dengan mudah mengakses beberapa pantai terkenal di Kecamatan Buluspesantren.

Pantai Setrojenar, yang sering juga disebut Pantai Bocor, merupakan salah satu destinasi utama yang terdekat. Pantai ini dikenal dengan hamparan pasir hitamnya yang luas, ombak yang khas pesisir selatan, dan deretan warung kuliner yang menyajikan hidangan laut segar. Selain itu, terdapat pula Pantai Brecong dan Pantai Heppii di Desa Ayamputih yang menawarkan suasana berbeda dengan vegetasi pantai yang lebih rimbun dan area yang cocok untuk rekreasi keluarga.

Keberadaan objek-objek wisata ini memberikan dampak ekonomi tidak langsung bagi Desa Buluspesantren. Sebagian warga turut membuka usaha atau bekerja di sektor pariwisata, sementara aksesibilitas desa yang baik menjadikannya jalur perlintasan bagi wisatawan yang hendak menuju pantai.

Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Masyarakat

Pemerintahan Desa Buluspesantren berjalan secara aktif dalam mengelola pembangunan dan layanan publik. Kantor kepala desa menjadi pusat administrasi dan kegiatan kemasyarakatan. Berbagai program pemberdayaan, seperti pembinaan kelompok tani, pelatihan usaha kecil, serta program kesehatan seperti posyandu dan bina keluarga balita, secara rutin diselenggarakan. Website resmi desa juga menjadi media informasi dan transparansi bagi warga mengenai anggaran dan program kerja pemerintah desa.

Kehidupan sosial masyarakatnya sangat komunal dan dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam yang kuat, sejalan dengan sejarah nama desa. Kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin, perayaan hari besar Islam, dan majelis taklim menjadi perekat sosial yang penting. Semangat gotong royong juga masih terjaga, terutama dalam kegiatan-kegiatan komunal seperti perbaikan fasilitas umum atau acara hajatan warga.

Infrastruktur di desa ini tergolong baik. Akses jalan utama telah beraspal dan terhubung dengan baik ke jalan Daendels (jalur lintas selatan-selatan) maupun ke pusat kota Kebumen. Fasilitas pendidikan dari tingkat PAUD, SD, hingga sekolah menengah tersedia di dalam maupun sekitar desa, sementara fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Pembantu dan Poskesdes memastikan warga mendapatkan akses layanan kesehatan dasar.

Desa Buluspesantren merupakan representasi dari sebuah desa agraris yang dinamis di pesisir selatan Kebumen. Dengan fondasi ekonomi yang kokoh pada sektor pertanian padi dan peternakan entok, serta didukung oleh lokasi yang strategis dekat dengan kawasan wisata bahari, desa ini memiliki modal yang kuat untuk terus maju. Tantangan ke depan terletak pada bagaimana desa dapat terus berinovasi dalam sektor pertanian, mengelola urbanisasi yang perlahan masuk, serta memanfaatkan potensi ekonomi dari sektor pariwisata di sekitarnya secara optimal. Dengan perpaduan antara sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang ulet, Desa Buluspesantren akan terus menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan Kabupaten Kebumen.